MODUL
– 3.3
KEPENEGAKAN
PELATIHAN / PENATARAN : KMD
|
|
ALAT
BANTU
|
|
|
Papan Tulis
|
POKOK BAHASAN :
KEPENEGAKAN
|
|
Movie Projector/OHP/Slide
Projector
|
|
|
Flip chat
|
WAKTU :
2 X 45 MENIT
|
|
Lain - lain:
|
TANGGAL :
|
|
|
SASARAN : Peserta mampu menjelaskan apa,
mengapa, Penegak dan bagaimana “Penegak” melakukan kegiatan.
|
|
MENIT
|
GARIS
BESAR POKOK BAHASAN
|
METODE
|
5'
|
Pendahuluan
:
Apa
dan Siapa Penegak
|
ceramah
|
30'
55 '
|
Inti
1. Sangga, Ambalan, Dewan Ambalan, Dewan Kehormatan
2. Berbagai kegiatan Penegak
3. Berbagai upacara Penegak
4. Peragaan permainan Penegak
Demonstrasi/Simulasi/Praktek langsung
|
Ceramah, demonstrasi, simulasi,
praktek langsung
|
5'
|
Kesimpulan: Perlunya keterpaduan hati dan
tindak antara Pembina dengan peserta didik
|
|
REFERENSI
: Aids to Scout Mastership, Paddle your Own Canoe, Rovering to
Success
|
||
CATATAN
:
|
PELATIH
(
_______________ )
|
LP
- 3.3
LEMBAR
PENUGASAN KELOMPOK
PELATIHAN
/ PENATARAN : KMD
mengetahui,
memahami, dan dapat mempraktik-
jenis-jenis
kegiatan Penegak.
3.
PENJELASAN : 30 menit
4.
DEMONSTRASI : 55 menit
4.
WAKTU EVALUASI : 5 menit
|
|
5.
ISI PENUGASAN :
Demonstrasikan/praktekkan langsung.
(1) Bentuk upacara pembukaan latihan.
(2) Satu permainan Penegak yang menarik.
(3) Rencana proyek.
TIM PELATIH
|
KEPENEGAKAN
I. PENDAHULUAN
Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia
16 – 20 tahun. Secara umum pada usia tersebut mereka disebut masa
sosial (Kohnstam), mereka sedang mencari jati diri, memiliki semangat
yang kuat, suka berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah
kemauannya apabila tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada
kecenderungan agresif, sudah mengenal cinta dengan lain jenis
kelamin. Bagi Pramuka Penegak sifatnya agak berbeda dengan anak muda
lainnya yang belum Pramuka, karena sosialitas mereka sudah mulai
tinggi, senang berkelompok, dan Penegak biasanya kreatif serta suka
berkarya, tingkat kepatuhannya (kepada Pembina, kepada kesepakatan
yang dibuat, kepada hukum/peraturan perundangan) lebih tinggi
dibandingkan dengan yang bukan Pramuka.
Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan
latihan bagi Penegak adalah berupa “Lidi”, yakni bersaft satu
lurus, di mana pemimpin-pemimpin Ambalannya berada di sebelah kanan.
Pembina bisa berada di tengah-tengah lapangan upacara, tetapi bisa
berada di ujung barisan paling kanan. Filosofisnya adalah bahwa
Penegak sudah dibebaskan melihat dunia luar, bisa melalui pribadi
Pembinanya atau bisa langsung. Dalam membina Penegak, porsi terbesar
adalah “Tut Wuri Handayani” yakni di belakang memberi
dorongan, motivasi dan arahan; sedangkan ing madya mangun karsa”,
atau di tengah-tengah menggerakkan, “ing ngarsa sung tulada atau
di depan memberi keteladanan porsinya lebih kecil.
II. MATERI POKOK
- Sangga – satuan terkecil Penegak yang terdiri dari 5 sampai dengan 9 orang disebut Sangga.
- Nama Sangga. Arti kata Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat untuk menggarap sawah. Pada awalnya nama-nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Dalam perkembangannya saat ini setiap Sangga memiliki nama Sangga yang merupakan simbol kebanggaan Sangga. Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota Sangga tersebut, hal tersebut tidak dilarang.
- Pemimpin Sangga. Tiap Sangga memiliki “Pemimpin Sangga” dan “Wakil Pemimpin Sangga”, yang dipilih dari hasil musyawarah Sangga.
- Pembina Sangga. Setiap Sangga Penegak idealnya harus memiliki Pembina Sangga. Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Sangga putra harus seorang pria, dan Pembina Sangga puteri harus seorang wanita. Hubungan antara Pembina Sangga dengan anggota Sangga seperti hubungan antara kakak dan adik. Pembina Sangga yang baik akan menjadi panutan bagi Sangganya.
- Ambalan Penegak. Ambalan adalah kumpulan dari dua sampai empat Sangga. Arti kata Ambalan agak beragam pertama dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus. Suku Lampung menyebut ambal adalah suatu karpet indah yang paling lebar, untuk bermusyawarah. Ambalan juga disebut gerombolan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.
- Nama Ambalan biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama senjata atau nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera mitos. Dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
- Pemimpin Ambalan. Pada setiap ambalan dipimpin oleh seorang “Pradana” dan “Wakil Pradana” yang dipilih dari musyawarah anggota ambalan. Karena masa Penegak adalah masa di mana seorang remaja sudah bermasyarakat maka susunan organisasi ambalannya pun sama dengan susunan organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya. Biasanya susunan Ambalan sebagai berikut:
- Pradana dan Wakil Pradana
- Kerani/Juru Tulis atau sekretaris.
- Bankir/Juru Uang atau bendahara yang mengatur keuangan dan harta benda milik ambalan.
- Juru adat/Pemangku adat yakni yang memimpin tata-cara adat ambalan, yang pada hakekatnya adalah penjaga kode etik Ambalan.
- Pengurus lain yang diperlukan dalam Ambalan.
Apabila diperlukan maka Kerani, Bankir maupun Juru Adat
bisa memiliki wakil.
- Perlengkapan Ambalan.
- Perlengkapan fisik. Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana Ambalan itu berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama “Sanggar”. Setiap Ambalan harus memiliki bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bisa juga bendera Ambalan (bila ada) serta bendera WOSM, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan tulis-menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.
- Pembina Ambalan. Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Ambalan putra harus seorang pria, dan Pembina Ambalan puteri harus seorang wanita. Hubungan antara Pembina Ambalan dengan anggota Ambalan Penegak seperti hubungan antara kakak dan adik; sedangkan hubungan Pembina Ambalan dengan Pembina Sangga sama seperti hubungan pada anggota dewasa Gerakan Pramuka lainnya yakni hubungan persaudaraan atau kekerabatan, bukan seperti hubungan antara atasan dan bawahan.
- Instruktur. Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal keterampilan dalam hubungannya dengan “life-skill”, dapat memanggil instruktur yang ahli di bidangnya.
- Peminatan. Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga yang dapat memberikan pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan Satuan Karya (Saka). Ada 8 Saka atau 8 peminatan dalam Gerakan Pramuka yakni (1) Saka Bahari – minat kelautan, (2) Saka Bakti Husada – minat pelayanan kesehatan, (3) Saka Bhayangkara – minat hukum dan kemasyarakatan; (4) Saka Dirgantara – Minat keangkasaan; (5) Saka Kencana – minat penyuluhan kependudukan; (6) Saka Taruna Bumi – minat pertanian, perikanan dan peternakan; (7) Saka Wana Bhakti – minat kehutanan; (8) Saka Wira Kartika – minat kesatriaan darat.
- Catatan: Anggota Saka sifatnya tidak permanen karena ia harus kembali ke gugusdepannya lagi.
- Dewan Penegak (Dewan Ambalan)
Dewan Ambalan Penegak/ Dewan Penegak, terdiri dari :
1) Ketua Dewan Penegak di pegang oleh Pradana.
2) Seorang wakil ketua, seorang sekretaris dan seorang
bendahara serta beberapa orang anggota dipilih dari para pemimpin
Sangga dan atau wakil pemimpin Sangga.
Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka
Penegak tidak masuk dalam Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak
sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak
dalam mengambil keputusan terakhir.
Dewan Penegak bertugas :
- Menyusun perencanaan, pemrograman, pelaksana program dan mengadakan penilaian atas pelaksanaan kegiatan.
- Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.
- Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.
- Keputusan Dewan dibuat secara demokratis
- Dewan Kehormatan Penegak
Yang dimaksud dengan Dewan Kehormatan ialah dewan yang
dibentuk untuk mendampingi Dewan Satuan dengan tugas :
a. membahas proses pelantikan seorang Penegak.
b. membahas proses pemilihan dan pelantikan pemimpin
satuan.
c. membahas tentang pemberian penghargaan atas prestasi
Penegak.
d. membahas tentang tindakan atas pelanggaraan Kode
Kehormatan Penegak.
e. membahas tentang rehabilitasi anggota satuan.
- Kegiatan Penegak
Kegiatan Penegak adalah kegiatan yang selalu
berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan
masyarakat lingkungannya. Kegiatan Penegak berasal dari Penegak, oleh
Penegak, dan untuk Penegak, walaupun tetap di dalam tanggungjawab
Pembina Penegak.
Materi yang akan dilatihkan pada hakekatnya semua aspek
hidup yang nilai-nilai dan keterampilan. Materi dikemas sehingga
memenuhi 4 H sebagaimana yang dikemukakan oleh Baden Powell yakni:
Health, Happiness, Helpfulness, Handicraft. Materi latihan
datang dari hasil rapat Dewan Penegak, namun demikian Pembina sebagai
konsultan bisa menawarkan program-program baru yang lebih bermakna,
menarik, dan bermanfaat.
Proses penyampaian materi bagi Penegak adalah:
Learning by doing (meliputi: Learning to know,
learning to do dan learning to live together).
Learning to be (meliputi: Learning by
teaching; Learning to serve; Serving to earn).
Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat Pramuka Garuda
(SPG) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK)
SKU dan SPG merupakan standar nilai-nilai dan
keterampilan yang semestinya dicapai oleh seorang Pramuka. Sedangkan
SKK adalah standar kompetensi Pramuka berdasarkan peminatannya, oleh
karena itu tidak semua SKK yang tersedia dianjurkan untuk dicapai.
Hasil pendidikan dan pelatihan Pramuka Penegak dilihat
dari SKU - SPG yang dicapai dan SKK yang diraih.
SKU Penegak ada tingkatan, yakni:
- Penegak Bantara.
- Penegak Laksana.
Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Pengak
Laksana maka Penegak dapat menempuh Syarat Pramuka Garuda (SPG) –
yang dalam pramuka internasional disebut Eagle Scout. Di
tingkat internasional ada perkumpulan Pramuka yang telah mencapai
Eagle Scout yang disebut ATAS (Association of Top Achievement
Scout).
Secara garis besar kegiatan Penegak dibagi menjadi:
- Kegiatan Latihan Rutin
1). Mingguan
Kegiatan latihan biasa dimulai dengan:
- - Upacara pembukaan latihan.
- - Pemanasan biasanya dengan permainan ringan atau ice breaking, atau sesuatu yang sifatnya menggembirakan tetapi tetap mengandung pendidikan. Atau diskusi tentang hasil keputusan Dewan Ambalan mengenai program latihan. Atau diskusi mengenai pelaksanaan proyek bakti masyarakat; dsb.
- - Latihan inti, bisa diisi dengan hal-hal yang meliputi penanaman nilai-nilai dan sekaligus keterampilan. Berbagai cara untuk menyajikan nilai-nilai dan keterampilan yang dilakukan secara langsung (misalnya keterampilan beternak ayam, beternak ikan hias, beternak lebah, membuat vas bunga dari bambu, penyuluhan narkoba, penyuluhan kependudukan kepada masyarakat, bakti latihan memberi materi baris-berbaris ke satuan Penggalang. Dsb.
- - Latihan penutup, bisa diisi dengan permainan ringan, menyanyi, atau pembulatan dari materi inti yang telah dilakukan.
- - Upacara penutupan latihan. Di sini jangan lupa Pembina Upacara menyampaikan rasa terima-kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik Penegak, da memberi motivasi kepada Penegak agar tetap menjadi warganegara yang berkarakter.
- - Catatan:
- Di dalam setiap latihan bisa dilakukan pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat kecakapan Khusus (SKK) yang bisa dilakukan sewaktu latihan atau di luar latihan. Acara Pelantikan-Pelantikan dapat dilakukan dalam kegiatan rutin atau eksidental.
2). Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut
kesepakatan.
Kegiatan ini bisa diselenggarakan atas dasar keputusan
Dewan Penegak dan Pembinanya, dengan jenis kegiatan yang biasanya
berbeda dengan kegiatan rutin mingguan. Kegiatan rutin dengan
interval waktu tersebut biasanya dilakukan ke luar dari pangkalan
gugusdepan; misalnya hiking, rowing, climbing, mountainering,
junggle survival, orientering, swimming, kegiatan-kegiatan
permainan high element, dan low element, praktek pionering yang
sebenarnya, first aids, bakti masyarakat, berkemah.
3). Latihan Gabungan (Latgab).
Pada hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan
bersama dengan gugusdepan lain, sehingga terdapat pertukaran
pengalaman antara Penegak dengan Penegak, Pembina dengan Pembina.
Materi kegiatannya bisa sama dengan kegiatan Bulanan/ dua bulanan
/ tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
4). Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional
Jenis kegiatan kita kategorikan dalam kegiatan rutin,
karena diselenggarakan tahunan, dua tahunan, tiga tahunan, empat
tahunan, atau lima tahunan yang diputuskan dan diselenggarakan oleh
Kwartirnya. Misalnya kegatan:
- Gladian Pemimpin Satuan.
- KIM (Kursus Instruktur Muda)
- LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak & Pandega).
- LPDK (Latihan Pengelola Dewan Kerja).
- Berbagai Kursus Keterampilan.
- Berbagai jenis kursus kewirausahaan.
- Mengerjakan berbagai proyek bakti.
- Raimuna (Pertemuan Penegak & Pandega Puteri dan Putera).
- Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Penegak dan Pandega, mengerjakan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat).
- Sidang Paripurna (untuk Dewan Kerja)
- Musppanitera (Musyawarah Penegak & Pandega Puteri-Putera).
- Rovermoot seperti Raimuna di tingkat internasional.
5) Kegiatan Insidental
Kegiatan ini biasanya muncul karena Gerakan Pramuka
mengikuti kegiatan-kegiatan lembaga-lembaga Pemerintah atau lembaga
non-pemerintah lainnya. Misalnya mengikuti pencanangan “say no to
drug” yang diselenggarakan oleh BNN, atau Departemen Kesehaatan;
“kegiatan penghijauan” yang dilakukan oleh Departemen Pertanian,
Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana alam, dan
sebagainya.
III. PENUTUP
Peserta didik setiap saat harus ditempatkan sebagai
subjek pendidikan; oleh karena itu Pembina tidak boleh menganggap
dirinya sebagai store of knowledge (atau gudangnya ilmu
pengetahuan), tetapi hendaknya bertindak sebagai fasilitator, yang
dapat memfasilitasi kegiatan. Di sinilah diterapkan apa yang disebut
oleh Baden Powell dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan latihan
adalah “ask the boys”.
KEPUSTAKAAN
- Baden Powell, (2008), Scouting For Boys, Penerbit Pustaka Tunas Media. Jakarta.
- Baden Powell, (2009) Aids to Scout Mastership. Pustaka Tunas Media, Jakarta.
- Boy Scout of America, 1977, Order of Arrow Handbook, USA.
- Graydon. Don & Hanson. Kurt, 1997, Mountaineering, Sixth Edition, The Mountaineers, USA.
- Pepen Supandi, SP & Nurhidayat, 2007, Fun Game, Penebar Swadaya, Jakarta.
- Sannell. Edward. E & Newstrom. John. W., (1991), Still More Games Trainers Play, McGraw-Hill, Inc.
- Scouting an Educational System, The Team System. WSB JENEVA.
- The Scout Association of Australia, 1996, Scout Leaders Handbook, Second Edition, The National Excecutive Committee of The Scout Association of Australia.
- World Scout Bureau, (2007), Scouting in Practise, Pustaka Tunas Media, Jakarta.
- World Scout Bureau, 2005, World Adult Scout Handbook,
- World Scout Bureau, 2009, Empowering Young Adults, Guideline for The Rover Scout Section, Geneva.
c. Dewan Ambalan Penegak / Dewan Penegak, Dewan Racana
Pandega/ Dewan Pandega, terdiri dari :
1) Ketua Dewan Penegak di pegang oleh PRADANA dan Ketua
Dewan Pandega dipegang oleh KETUA RACANA.
2) Seorang wakil ketua, seorang sekretaris dan seorang
bendahara serta beberapa orang anggota dipilih dari para pemimpin
Sangga atau wakil pemimpin Sangga.
Sedangkan untuk wakil ketua Dewan Pandega, sekretaris
dan bendahara di pilih dari anggota Racana.
Pembina Pramuka Penegak dan Pembina Pramuka Pandega
tidak duduk dalam Dewan Penegak maupun Dewan Pandega, Pembina
berfungsi sebagai konsultan dan fasilitator.
d. Dewan Satuan Karya Pramuka ( SAKA )
1) masing - masing SAKA membentuk Dewan SAKA
2) susunan Dewan SAKA sama dengan Dewan Penegak /
Pandega
3) Dewan SAKA berkedudukan di Kwartir Cabang
3.
4.
- ..
Dewan Kehormatan dalam satuan
a. Pada Peridukan Siaga tidak dibentuk Dewan Kehormatan
untuk itu peranan Dewan Kehormatan dibebankan kepada para Pembina
Pramuka Siaga dan Pembantu Pembina Siaga.
b.
c. Dewan Kehormatan Penegak, terdiri atas
1) Ketua di pegang oleh PRADANA
2) Wakil ketua, Sekretaris, dan anggota adalah para
pemimpin Sangga dan wakil Pemimpin Sangga.
(3) Pembina dan para pembantu Pramuka Penegak sebagai
penasehat dan pengarah.
d. Dewan Kehormatan Pandega, terdiri atas :
1) Ketua di pegang oleh ketua Racana
2) Wakil ketua, sekretaris, bendahara dan anggota adalah
para anggota Rancana yang sudah di lantik
3) Pembina Pramuka Pandega sebagai penasehat &
pengarah
6. Dalam Gerakan Pramuka disamping kita dapati Dewan
Satuan Pramuka terdapat pula Dewan Kerja Penegak Pandega, sebagai
berikut :
a. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Ranting (DKR)
berkedudukan di Kwartir Ranting.
b. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Cabang (DKC)
berkedudukan di Kwartir Cabang.
c. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Daerah (DKD)
berkedudukan di Kwartir Daerah.
d. Dewan Kerja Pramuka Panegak Pandega Nasional (DKN)
berkedudukan di Kwartir Nasional.
7. Dewan Kerja dalam Gerakan Pramuka adalah badan
kelengkapan Kwartir berfungsi sebagai wahana kaderisasi
kepemimpinan, dan bertugas mengelola Pramuka Penegak dan Pandega.
8. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega dipilih oleh
musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera (MUSPANITERA)
ditingkat masing - masing yang kemudian disahkan oleh Kwartir.
9. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega :
a. Susunan Dewan Kerja
1) Ketua
2) Wakil ketua
3) Sekretaris I dan Sekretaris II
4) Bendahara
5) Beberapa anggota
b. Apabila Ketua Dewan Kerja tersebut terpilih seorang
putera, maka harus dipilih seorang puteri sebagai wakil ketua, atau
sebaliknya.
c. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja, adalah ex officio
anggota Kwartir sebagai andalan.
III. PENUTUP
Keberadaan Dewan Satuan Pramuka, Dewan Kehormatan
Satuan, dan Dewan Kerja, mentengarai bahwa peserta didik pada proses
pendidikan dalam Gerakan Pramuka berperan sebagai subyek pendidikan.
KEPUSTAKAAN
1. Scouting : An Educational System, The Team System.
Wsb Jeneva.
0 komentar: